Kamis, 22 Oktober 2009

kelir

Assalamu alaikum wr.wb.
SALAM BUDAYA
Saat layar mulai dikembangkan, para anak panggung bergegas mengambil peran untuk menjalani peran dalam sebuah orkestra zaman. Tak ada yang menjadi lebih penting dalam pentas itu kecuali Sang Dalang yang mengatur irama, lakon, penokohan dan bahkan kalah menang dalam perjalanan hidup di sebidang kain layar yang maya. Demikianlah kehidupan dimulai dengan sebuah layar masa yang kita jalani, entah menjadi sebuah pakeliran panjang, pakeliran singkat atau sekedar fragmentasi sesaat. Tak ada yang lebih untung dalam skala kualitatif kecuali dalam akumulasi pengalaman yang mungkin saja menyenangkan sehingga kita berasyik-asyik atau mungkin sebaliknya sehingga kita merasa lelah dan berharap mengahiri pakeliran.
Kita tidak bisa memilih, semuanya sangat tergantung pada Ki Dalang yang menguasai hidup mati perjalanan "bale lakon" - kita semua'
Dalam konteks kekinian, layar masih terkembang dan pakeliran masih berjalan sampai takdir menutup hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar